Liburan Musim Panas 2 Naru x Hina

Andry Ramadhan 23.05



Semua berawal dari musim panas, Liburan pertama kita yang membawa satu langkah kebaikan diantara kita, munculnya benih kekompakan antara kita, Obat dari permusuhan antara kita. Makan malam bersama di bawah sinar rembulan, dimana dihiasi lampu-lampu indah diatas langit.

“Minna! Karena Kurenai-sensei dan Asuma-sensei belum dapat hadir hari ini dan rencananya akan dating besok, maka dari itu mala mini kita akan bekerja sama! Untuk para pria tampan kita, kalian bertugas membersihkan rumah dan untuk para wanita yang cantik, kalian akan memasak”
“Aku tak setuju! Ini mustahil, 6 orang laki-laki disuruh membersihkan seisi rumah dan kalian perempuan mengurusi urusan dapur, 6 orang memasak untuk 12 orang itu terlalu berlebihan, menurutku 3 orang cukup untuk memasak, tak perlu orang sebanyak itu”
“Naruto, kau tak usah mendebatku! Keputusanku itu patut dipatuhi, lagi pula kami akan membagi tugas seadil mungkin!”
“Naruto, turuti saja kata Ino, kau tak akan menang darinya, wanita itu terlalu egois dan selalu ingin menang!”

Lagi-lagi seperti ini, setiap Sasuke berbicara suasana langsung hening, Ino yang mulai ingin menangis karena dimarahi pria yang disukainya itu tak ingin kalah akan keadaan dan Ia pun memarahi sasuke

“Sasuke! Apa maksudmu hah? Apa kau bilang wanita itu egois? Apa kau bilang wanita itu tak pernah mau kalah? Sasuke tak ada seorang wanita pun yang ingin kalah dari orang seperti mu, pikirkan kalimatmu itu! Minna! Silahkan laksanakan tugas kalian masing-masing”
“Haikh!”


Girl Team

“Minna! Aku Ino akan memimpin kalian! Kita harus memasak makanan yang sangat lezat! Aku sudah membagi tugas, Hinata dan Ten-Ten akan memasak, Temari dan Sakura akan pergi ke pasar, Shion akan menata ruang makan dan Aku akan mencuci piring, Oc!”
“Ok!”

Boy Team

“Di dalam setiap kertas ini terdapat masing-masing tugas yang harus kalian kerjakan, Disini ada 6 gulungan kertas, setiap isinya ada yang bertugas untuk menyapu lantai, mengepel lantai, menyiram bunga, menyukur rumput, membersihkan debu, dan menyapu halaman”
“Baiklah! Kita akan mulai mengambil gulungan ini!”
Setiap anggota berharap mendapat pekerjaan yang mudah dan mereka bergumam dalam lisan mereka
“Aku harus dapat yang menyiram bunga, sepertinya itu tak terlalu merepotkan” Shikamaru
“Sepertinya mencukur rumput akan lebih mudah” Naruto
“Semoga aku tak mendapat gulungan menyapu lantai atau mengepel lantai”Gaara
Mereka semua pun mengembil gulungan pilihan mereka
“Ahhh, Kenapa aku mendapat tugas menyapu lantai?” Gaara
“Membersihkan debu yah?” Shikamaru
“Aku harus mengepel lantai?” Sasuke
“Aku akan menyapu halaman” Shino
“Apakah menyiram halaman itu mudah?” Kiba
“Horeee! Aku mendapatkan keinginanku, Aku akan mencukur rumput, Kalian semua ini memang tidak mendapatkan anugerah, lihatlah aku, aku ini adalah keberuntungan dalam hidup”
“Sudahlah Naruto, Kau tak usah membanggakan diri! Minna! Sekarang Kita harus melaksanakan tugas kalian!”

Go to Market

“Temari, Kita akan beli apa saja?”
“Aku sudah tulis daftar belanjaan yang diberikan Hinata padaku, Rencananya, Kita akan makan Ramen, Yaqiniku, dan banyak lainnya. Hinata bilang Dia akan memasak makanan terlezat untuk makan malam”
“Temari, Kenapa kau semakin lemah lembut? Biasanya Kau tegas!”
“Bukan begitu, akhir-akhir ini aku hanya tak sehat!”
“Ya sudahlah!”

In Kitchen

“Hinata-chan, ini bahan-bahannya, Kami sudah membelinya sesuai yang kau suruh!”
“Kau hebat sekali memilih bahan yah! Ini bahan-bahan terbaik yang pernah aku masak”
“Bukan begitu Hinata-chan! Aku hanya membeli sesuai apa yang kau ajarkan dan banyak dibantu oleh Temari! Dia sangat membantuku”
“Baiklah! Ten-Ten! Aku akan buat Ramen dan Yaqiniku dan Kau akan buat sayurannya yah!”
“Baiklah Hinata-chan!”

Hinata-chan mulai memasak Yaqiniku dan Ramen, Ia membuatnya sejeli mungkin, Karena Yaqiniku dan Ramen itu masakan kesukaan Naruto, sedangkan Naruto tak suka sayur maka dari itu Hinata tak ingin memasak sayur

The Yard

“Kiba, Hentikan! Apa yang kau lakukan? Apa kau tak lihat aku sedang mencukur rumput hah?”
“Aku sedang menyiram bunga, otomatis rerumputanmu itu terkena air, itu bukan salahku!”
“Hentikanlah dulu pekerjaanmu itu! Biarkan aku menyelesaikan tugasku!”
“Aku juga ingin menyelesaikan tugasku!”
“Lebih baik kau istirahat dulu!”
“Kenapa kita tak lakukan bersama-sama saja agar cepat selesai?”
“Jika seperti ini tak akan pernah selesai tahu! Aku mencukur rumput, Kau menyiram bunga, dan Shino menyapu halaman. Kala uterus seperti ini, pekerjaannya tak akan selesai tahu!”
“Hey! Kalian berdua! Bisakan kalian bersikap lebih pintar? Begini, Aku akan menyapu di halaman belakang, Kiba akan menyiram bunga di bagian Timur dan Kau akan mncukur rumput di bagian Barat!”
“Memangnya bagian barat dimana?”
“Di dekat pagar!”
“Oh Baiklah”

In The House

“Bisakah kau menyapu dengan baik?”
“Ini pertama kalinya aku menyapu, Shikamaru!”
“Ini pertama kalinya aku membersihkan rumah, tapi hasilnya bersih-bersih saja!”
“Bersih pada bagian mananya? Debunya tak hilang sama sekali tahu!”
“Kau saja yang tak dapat menerimanya!”
“Kalian berdua ini! Kerjakanlah tugas kalian dengan baik, Aku sudah bekerja keras untuk mengepel lantai, jadi setidaknya kalian juga berusaha untuk membersihkannya!”
“Sasuke! Kau bersih sekali! Lantainya sampai mengkilat tahu!”
“Gaara! Tentu saja Sasuke berbakat, dia kan sudah biasa membersihkan rumah, jadi tentunya hasilnya lebih baik dari kita!”
“Ya tentu saja! Kau kan kerjanya hanya tidur siang!”

Dinner

Makanan tersedia diatas meja, meja yang terdiri dari 12 kursi, dimana dibagi menjdi sisi laki-laki dan sisi perempuan. Sasuke berhadapan dengan Ino, Gaara berhadapan dengan Sakura, Naruto berhadapan dengan Hinata, Kiba berhadapan dengan Ten-Ten, Shikamaru berhadapan dengan Temari, dan Shino dengan Shion

“Wah! Makanannya enak sekali! Ada Yaqiniku dan Ramen juga! Kita akan pesta besar mala mini!” Naruto berkata begitu bersemangat
“Jangan dulu dimakan! Sesuai dengan tradisi, setiap wanita akan menyendokkan santapan untuk sang pria, dengan sistem duduk seperti ini, setiap wanita yang ada di depan sang pria itulah yang akan menyendokinya” Shion tiba-tiba menerangkan sebuah tradisi
“Shion! Apa maksudmu? Untuk apa kita menjalani tardisi itu?”
“Ino! Ini merupakan janjimu padaku! Kau akan mengikuti semua tradisi kerajaanku, karena ini sebagian dari pelajaran!”
“Baiklah Kami akan melakukannya”
……
“Sasuke-kun, ini makanannya untukmu! Kau ingin seberapa banyak? Atau biarkan aku yang menentukannya?”
“Kau saja yang menentukannya!”
“Baiklah”
……
“Gaara! Kau ingin makan apa saja?”
“Berikan aku daging yaqinikunya dan sayuran”
“Baiklah”
……
“Naruto-kun! Ini semangkuk ramen untukmu, beberapa potong daging yaqiniku, kau tak suka sayur bukan? Jadi, hanya ini yang dapat kuberikan padamu dan juga segelas air ini”
“Dari mana kau tahu aku tak suka sayur?”
“Aku hanya tidak pernah melihat kau memakan sayur, pasti ibumu marah karena kau tak suka sayur!”
“Kau pintar menebak Hinata, ngomong-ngomong, siapa yang memasak Yaqiniku dan Ramennya?”
“Yaqiniku dan Ramennya,, Aku yang memasaknya, memangnya rasanya tak enak yah?”
“Tidak Hinata! Ini adalah ramen terlezat yang pernah kurasakan setelah ramen ichiraku dan yaqinikunya juga lezat. Jika suatu hari kau menikah, pasti suamimu akan sangat bahagia, karena memiliki istri sepandai dirimu”
“hmmm, aariigaatoo!”
……
“Kiba, bisakah kau memilih makanan yang sesuai dengan keinginanmu agar aku bisa menyajikannya padamu!”
“Malam ini, aku hanya ingin makan Yaqiniku”
“Oh ya, ini Yaqiniku untukmu, kau tahu hal ini membuatku sangat kaku, maaf karena aku kurang bersikap baik!”
“Kau tak punya salah apa-apa, Ten-Ten”
……
Tak ada sepatah katapun yang diucapkan Temari dan Shikamaru, mereka memang sudah tahu keinginan masing-masing
……
“Menurut tardisiku, kau harus menyicipi setiap makanan yang tersedia di meja, jika kau tak menyicipinya, itu tanda bahwa kau tak menghargai sang juru masak, kau akan menyicipi semuanya bukan?”
“Ya, akan kucicipi semua!Oh ya, Kau kan yang menata ruang makannya?”
“Haikh”
“Kau tahu? Tatanannya sangat Eropa klasik, Apa kau suka Eropa?”
“Ya, Aku menyukainya, memangnya kenapa?”
“Aku juga sangat menyukai Eropa! Baguslah jika kita sama!”
“Silahkan kau mencobanya!”
“Haikh”
……
Setelah makan,

 “Sesuai tradisi, di musim panas selalu ada pesta kembang api. Oleh karena itu, sekarang kita harus melakukan pesta kembang api dan syarat tertentu adalah menggunakan Yukata.”
“Maaf, Shion! Tapi, diantara kami tak ada yang membawa Yukata!”
“Tenang saja Naruto, Aku sudah menyuruh supirku untuk membawakannya! Aku menyimpannya di masing-masing tempat tidur kalian dan aku sudah memilihkan Yukata untuk kalian beserta atribut yang harus kalian pakai”

Mereka semuapun bersiap dengan Yukata masing-masing dan mereka berpesta semalaman dengan kembang api. Mereka mengadakan pesta kembang api dibelakang rumah.

“6 laki-laki itu tak melakukan hal yang benar, harusnya mereka menunggu kita bersiap baru bermain kembang api, tapi malah mereka bermain diluan, terutama Naruto, lihat saja dia sudah seperti kerasukan iblis ekor Sembilan hingga lagaknya seperti itu!”
“Ino, sudahlah! Mereka itu laki-laki, sehingga wajar saja mereka seperti itu”
“Terserah kau saja Hinata!”
……
“Hai Hinata, Ino, Sakura! Ayolah duduk disini!”
“Ya Gaara!”
……
“Naruto-kun! Ayolah kau jangan bermain yang tidak-tidak!”
“Haikh!”
……
Naruto-kun berhenti bermain kembang api dan duduk bersama Gaara dan yang lain
“Wah! Hinata kau cantik sekali!”
“Arigato!”
“Naruto! Apa kau tak akan memujiku?”
“Untuk apa aku memuji wanita sepertimu!”
“Memangnya kenapa denganku?”
“Tidak kenapa-napa! Hinata itu baik dan kau, Sakura, kau itu suka memukulku!”
“Apa maksudmu?”
“Ya sudahlah! Wahh, Sakura-chan, Kau cantik sekali, yukatamu indah sekali! Apa kau puas?”
“Na-Ru-To!!!!”

“Maafkan aku Sakura!”

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar disini sebagai seorang dewasa dan bukan BOCAH!!!, Penyertaan Link sangat TIDAK DIPERBOLEHKAN. Terima Kasih