CHAPTER 1
Setahun berlalu seperti ini, dengan kelas ini, kelas yang mengalami perbedaannya, yang sulit tuk bersatu, yang selalu bertemu jalan buntu dimana jalan bersebaran disekelilingnya, usaha yang dilakukan diantara ego yang berkuasa, yang bagaikan pohon sakura, pohon indah yang selalu mengikuti musim, seperti kita, yang terlalu labil menghadapi masalah, diantara kita yang berbeda, dengan keinginan yang sama untuk menjadi satu pohon yang utuh, tanpa harus terbelah-belah lagi, masalah kita satu, kita merasa disalahkan karena perbedaan sehingga kita saling menyalahkan. Tapi, satu hal yang kudapatkan dari kelas ini, satu hal yang takkan pernah kuharap hilang dari kelas ini, hal itu adalah kau, kau yang kuanggap cinta sejatiku, kau yang berambut pirang, dengan mata birunya yang mengagumkan, dimana aku dapat melihat masa depan didalamnya, dimana aku dapat melihat ketidak takutan didalamnya, kau berbeda seperti kelas ini yang berbeda dari yang lain, dan hal itulah yang membuatku jatuh cinta!
“Hinata-chan, sekarang akhir musim dingin bukan? Sebentar lagi musim panas, apakah kau tak punya rencana apa-apa untuk liburan musim panas?”
“Ino-chan! Bagaimana kalau kita liburan bersama satu kelas! Liburan musim panas itu kan sekitar satu bulan, jadi tidakkah kita pergi ke luar kota untuk liburan?”
“Sakura-chan, pikirkan sekali lagi! Kelas kita tak akan melakukan hal seperti itu, walaupun kelas lainnya mengisi liburan musim panasnya ke penginapan di desa pinggir laut tokyo”
“itu maksudku Ten-Ten, Kelas kita berbeda, jika kelas lain berlibur didalam kota, maka kita diluar kota, jika kelas lain di luar kota, maka kita di luar negeri, jika mereka di luar negeri, kita akan habiskan liburan kita bersama para alien”
“Sakura-chan, sepertinya Ten-Ten benar, kelas kita takkan mengalami hal seperti itu!”
“Tapi, Aku setuju dengan Sakura-chan, Menurutku tak ada yang mustahil untuk kelas ini dan aku menawarkan untuk liburan musim panas di Kyoto, disana ada rumah sewa yang cukup besar dan kuyakin akan cukup untuk 12 orang. Sebaiknya, sekarang kita melakukan diskusi liburan musim panas. Dan mohon bantuan kalian!”
“Kau pintar sekali Hinata-chan, Baiklah kita akan buka diskusi ini dan aku akan memimpinnya”
“Sudahlah Sakura-chan, Biar aku saja!”
“Sudahlah, dasar Ino!”
Diskusi Liburan Musim Panas
“Ohayou Gozaimasu, Minna-san!”
“Ohayou Gozaimasu”
“Minna! Sebentar lagi, musim panas akan tiba, untuk liburan musim panas nanti, apakah kita tidak akan liburan bersama-sama?”
“Aku setuju, apabila diadakan liburan musim panas bersama!” Sakura-chan berteriak
“Memangnya kau mau kemana?” Shion berbicara dengan angkuh kepada seisi kelas
“Rencananya, Kita akan pergi ke Kyoto, dan menyewa rumah disana”
“Memangnya cukup?”
“Rumah itu cukup besar untuk 12 orang, Shion!”
“apa kita hanya akan pergi berduabelas orang saja?”
“yahh! Jumlah siswa di kelas ini hanya 12 siswa, mau bagaimana lagi, seandainya jumlah kita masih 28 siswa seperti dulu, pasti lebih ramai. Tapi sepertinya, kita akan mengajak 5-6 guru”
“Transportasinya apa?”
“Maka dari itu kita mangadakan diskusi ini! Baiklah, siapa yang setuju kalau begitu, siapa yang setuju dengan liburan ke Kyoto?”
Ino-chan menghitung jumlah siswa yang mengangkat tangan
“Baiklah, 7 orang setuju, yaitu: Aku, Hinata, Sakura, Gaara, Ten-Ten, Shino, dan Kiba. 5 orang yang tidak setuju, yaitu: Naruto, Sasuke, Shikamaru, Temari, dan Shion. Dan untuk yang tidak setuju, apakah kalian punya saran lain? Kita akan mulai dari Naruto. Naruto, apa saranmu?”
“Entahlah! Aku juga tak punya saran sama sekali, aku hanya…”
“Baiklah, Silahkan Sasuke untuk memberika saran!” Ino-chan berbicara begitu sopan pada Sasuke, maklumi saja, Sasuke adalah pria yang Ia sukai sejak kelas satu
“Menurutku, Kita tak perlu melakukan Liburan bersama seperti ini, Aku hanya tak ingin membuat masalah baru dikelas ini, Kalian tahu sendiri kan, bahwa 16 siswa sudah dikeluarkan dan mengundurkan diri dari kelas ini karena mereka tak sanggup lagi, Orang tua kita menganggap kelas kita unggul, tapi kenyataannya kelas ini merupakan salah satu kelas yang tak dianggap. Kalau tak percaya? Lihat saja! Guru yang mengajar kelas kita hanya 5 guru, sedangkan kelas lain lebih dari 10 guru. Kemudian, setiap musim panas dan musim dingin kita selalu mendapat libur sekitar satu bulan, karena guru-guru bosan mengajar kita dan setiap musim semi dan musim gugur, kita selalu libur seminggu di akhir musim. Jadi, sebaiknya setahun ini kita mengakhiri sekolah kita dengan baik agar setidaknya ada sesuatu yang bisa dibanggakan dari kelas ini. Liburan seperti ini juga sebaiknya dimanfaatkan untuk istirahat dan liburan bersama keluarga”
“Sasuke-kun!!! kau tahu? Kelas ini tak pernah kompak akibat terlalu banyak masalah di dalamnya, kau tahu apa tujuan liburan ini? Liburan ini diharapkan dapat meningkatkan kekompakan kelas kita. Sasuke-kun! nilai dan lulus dengan baik itu bukanlah suatu yang dapat dibanggakan dan dikenang, Seharusnya kita melakukan banyak kegiatan bersama agar kita semakin akrab dan mengenal satu sama lain. Agar kita tak bermain berblok-blok lagi. Kuharap kau dapat mengerti!”
“Terserah saja, Hi-na-ta -chan”
“Okay, Minna! Mari kita lanjutkan. Shikamaru! Apa saranmu?”
“Pendapatku, liburan seperti ini pasti akan merepotkan, lagipula sepanjang liburan ini akan kuhabiskan dengan istirahat”
“Baiklah! Kita lanjutkan. Temari, Apa pendapatmu?”
“Aku masih bingung, Kalau Gaara ikut, aku akan ikut, tapi aku juga punya alasan untuk tidak ikut, oleh karena itu, tanyakan pendapatku nanti saja!”
“Baiklah Temari! Shion, silahkan ajukan pendapatmu!”
“Sepertinya, Aku tak dapat ikut. Karena, liburan musim panas ini, aku akan berkunjung ke Kyoto juga untuk mengikuti pesta kembang api”
“Shion, Jika kau juga akan pergi ke Kyoto untuk menjalani tugas kerajaanmu itu, tidakkah sebaiknya kau ikut bersama kami dan menyaksikan pesta itu bersama-sama, bukankah akan lebih menyenangkan? Selain itu, saat kau pergi bersama kami, akan banyak hal yang akan kau pelajari.”
“Kalau begitu, Kita akan pergi menggunakan apa?”
“Rencananya, Kita akan pergi dengan Bis Pariwisata!”
“Apakah boleh menggunakan kendaraan pribadi?”
“Terserah kau saja, tapi lebih baiknya kita pergi bersama-sama!”
“Oh, Baiklah!”
“Baiklah Teman-Teman, Keputusannya adalah kita akan pergi liburan bersama, Jika kalian berhalangan untuk pergi, maka hal itu bukanlah masalah dan kalian diperbolehkan tidak ikut, Selain itu, Kita akan mengajak Kurenai-sensei, Asuma-sensei, Kakashi-sensei, Guy-sensei, Iruka-sensei, bersama kepala sekolah dan asistent-nya”
Liburan Musim Panas
“Ohayou Gozaimasu, Minna!” Ino bersemangat
“Ohayou Gozaimasu”
“Minna! Apa kalian siap pergi?”
“Haikh”
“Okay Minna! Absen dulu yah!”
“Ya”
“Aburame Shino!”
“Haikh”
“Inuzuka Kiba!”
“Haikh”
“Uchiha Sasuke!”
“Haikh..”
“Uzumaki Naruto”
“HAIKH!”
“Shion!”
“Haikh”
“Jadi, kau jadi pergi?”
“ya, Aku jadi pergi! Ibu yang menyuruhku”
“Baiklah, Ten-Ten!”
“Haikh”
“Temari!”
“Haikh”
“Naara Shikamaru!”
“Haikh”
“Haruno Sakura!”
“HAikh”
“Hyuga Hinata!”
“haikh”
“Yamanaka Ino! Haikh… Gaara”
“Haikh”
“Okay Minna! Silahkan naik bis secara beraturan”
Kyoto
Rumah kecil yang begitu manis, dengan perabot kayu yang indah, 5 kamar, dapur yang bersih, ruang keluarga yang bersatu dengan ruang tamu yang menjadikannya luas, halaman dengan rerumputan hijau, bunga angrek, dan pohon sakura, perpaduan yang begitu sempurna.
“Wah!!! Indah sekali! Aku rasa aku akan tidur diatas rumput!”
“Naruto-kun! Jangan bodoh!”
“Apa yang kau lakukan? Berhenti memukulku Bodoh! Hah!”
“Apa katamu? Naruto-kun!!!”
“Apa! Sakura-chan dahi lebar!!! :p”
Mereka berlari megitari halaman, sakura-chan tak henti-hentinya mengejar naruto-kun yang telah menghinanya dan…..
“Hey Kalian! Hentikan! Berhenti kekanak-kanakan”
Sasuke berbicara dan seketika suasana hening, Sakura-chan hanya terdiam dengan muka yang memerah, Ia merasa sangat malu karena baru saja Ia dimarahi oleh pria yang Ia sukai, Ia menyesali perbuatannya, bahkan Ia tak mampu memikirkan apapun dalam otaknya
“Hey, Sasuke! Kau ini nakal sekali! Kau membuat suasana menjadi hening tahu!...... Hinata-chan! Ternyata kau pintar memilih tempat liburan yah! Kau romantic juga”
Naruto memuji Hinata seraya memandangi pemandangan sekitar, Hinata-chan hanya tersipu malu dan mukanya memerah
“Aku?”
“ya tentu saja Hinata-chan, Aku memujimu! Aku tadi menyebut namamu!”
Kiba dan Shino hanya melihat tingkah laku Hinata. Dua pria yang telah menyukai Hinata sejak satu tim olahraga dengan Hinata ini hanya menunjukkan ekspresi normal dan menyembunyikan kecemburuan
“Dasar Naruto-kun Baka! Apa dia tak dapat melihat apapun? Kenapa dengan tingkah lakunya? Mustahil, Jika setahun ini dia belum tahu bahwa Hinata menyukainya, sekelas saja sudah tahu! Baka!” Kiba berbicara dengan dirinya sendiri tanpa ada satu makhluk pun yang mendengarnya
“Minna! Ayo Kita masuk!” Naruto-kun mengawali
“Wah apa ini? Ini lonceng, ada bunyinya, wahhh! Tapi kenapa bentuknya tak seperti lonceng yah? Ahh, ternyata ada hiasan bunga sakuranya juga!!! Sakura, mengapa kau banyak sekali? Ahhh, terasnya mengkilat! Pintunya keren! Minna! Pintunya aku yang Buka yah! WoW! Dalamnya mengagumkan!”
Naruto-kun mengalami masa gilanya
“Naruto, awaslah! Aku harus memberi pengumuman!”
“Yah! Masuk saja! Inooo!”
“Minna! Aku sebagai ketua kelas! Aku akan mengatur kamar kalian, jadi tolong dengarkan! Kamar 1, terdiri atas, Shikamaru, Sasuke, dan Naruto. Kamar 2, terdiri atas, Gaara, Kiba, dan Shino. Kamar 3, terdiri atas, Hinata, Sakura, dan Temari. Kamar 4, terdiri atas, Aku, Ten-Ten, dam Shion! Terima kasih! Silahkan bagi semua siswa untuk berkemas dan setelahnya langsung berkumpul di ruang keluarga!”
“Haikh!”
SSN room
“Ahhhh, nikmatnya! Empuknya! Sebaiknya Aku tidur dulu!”
“Naruto, Kau ini! Apa kau tak dengar? Ketua Kelas kita berkata “Silahkan bagi semua siswa untuk berkemas dan setelahnya langsung berkumpul di ruang keluarga” jadi cepatlah berkemas!”
“Haikh!”
Naruto-kun sibuk merapikan barang-barangnya, walau tampak barangnya tak tertata dengan baik. Sasuke-kun menata barangnya sedetail mungkin, tanpa ada 1 titik kesalahan pun, Pria pujaan para wanita yang cuek ini memang pintar, rapi, bersih, dan tentunya tampan, namun, Ia bahkan tak pernah terlalu akrab dengan wanita, Ia juga merupakan pria berpengaruh dikelasnya.
“oii! Shikamaru! Kau ini bodoh ya! Kau menyuruhku berkemas dan kau tidur-tiduran? Bangun sana! Sekarang Aku mau tidur!”
“Tak boleh! Sekarang Giliranku!”
“Yang pertama menempatinya adalah aku!”
“Yang menempatinya sekarang adalah aku!”
“Kalian!!! Jangan kekanak-kanakan, kalian sudah tahu kan, aku benci orang yang kekanak-kanakan! Kalian berdua, Ruangan ini harus kita bagi tiga, apapun yang ada di dalamnya harus dibagi bertiga! Mengerti???”
SKG room
“Shino!!! Kau membawa kupu-kupu? Wahhh, bagusnya!”
Gaara melihat dengan kagum,
“Suara apa itu?”
“Sepertinya anjing?”
“Kiba! Apa yang kau bawa? Kenapa kau membawa anak anjing? Apa kau gila!”
“Gaara! Aku hanya membawa Akamaru, lagi pula Shino membawa kupu-kupu!”
“Kiba! Kupu-Kupunya dimasukkan kedalam toples, Apakah kau akan memasukkan Akamaru kedalam Toples?”
“Tentu saja Tidak! Apa kau Gila!”
“Itu masalahnya, sebaiknya kau beri tugas pada Akamaru untuk menjaga rumah ini! Kita akan suruh Akamaru tidur di rumah anjing di depan! Bagaimana?”
“Apa Kau membiarkan anjingku kedinginan?”
“Kita tak mungkin menyuruhnya tidur bersama kita, oleh karena itu, kita harus membiarkannya tidur di tempat seharusnya”
HST room
Semuanya berkemas sesuai dengan caranya masing-masing, Hinata yang begitu rapi, Sakura yang menata dengan gaya feminism bercampur kejamnya nya dan temari dengan gaya tegasnya.
“Hinata-chan, nanti malam kita makan apa?”
“Entahlah Sakura-chan, Ino pasti akan mengurusnya!”
“Memangnya dia pintar apa? Masak air saja gak becus kok!”
“Aku juga tak tahu apa yang akan dilakukannya nanti.”
“Oh ya! Temari, Kenapa sikapmu akhir-akhir ini begitu aneh? Kau seperti orang yang jatuh cinta saja! Hmmm, apa kau sedang jatuh cinta? Atau kau sedang pacaran?”
“Apa maksudmu?”
“Temari, jangan pandangi Sakura seperti itu, Ia tak menyukai hal itu”
“Oh ya, Temari, apa Shikamaru itu suka kamu? Atau kau suka Shikamaru? Atau kalian pacara? Kalian ini mencurigakan sekali!”
Temari hanya terdiam atas tuduhan itu dan Hinata sibuk merapikan kamar
“Tenanglah Temari! aku hanya main-main”
IST room
“Kamarnya cuma punya satu ranjang yah?”
“Kata Ino, setiap satu Kamar hanya punya satu tempat tidur, dimana setiap ranjang akan dibagi bertiga, Ino juga bilang ini dapat melatih kekompakan kita!”
“Trus, dia dimana?”
“Dia bilang, banyak hal yang harus dia lakukan”
“Lalu, apakah dia tak berkemas?”
“Aku yang akan mengemasi barang-barangnya!”
“Kau baik sekali!”
“Bukan begitu, Waktu kelas 2 SD, aku pernah kena Demam Berdarah, dan saat itu Hb ku 5 dan nyaris meninggal, aku sangat memerlukan darah dan disitulah Ino datang sebagai penyelamatku”
“Bukankah batas usia untuk mendonorkan darah adalah 17 tahun!”
“Maka dari itu aku sangat berterima kasih, saat itu golongan darah yang kumiliki sedang kosong dan pendonor juga tak bergolongan darah sejenis, dan Ino bilang dia akan mendonorkan darahnya untukku, padahal jika dia mendonorkan darahnya padaku, dia akan berkemungkinan meninggal, tapi takdir tak membiarkannya, Ia pun mendonorkan darahnya padaku dan sampai sekarang Ia baik-baik saja.”
“Oh begitu!!!”

Silahkan berkomentar disini sebagai seorang dewasa dan bukan BOCAH!!!, Penyertaan Link sangat TIDAK DIPERBOLEHKAN. Terima Kasih