Cerita Dewasa Nafsu Naruto x Sakura (NaruSaku)

Andry Ramadhan 23.35

Disclaimer : Mashashi kishimoto
Chara : Mashashi kisimoto
Genre : Romance
Pairing : NaruSaku
Author : Suci Akasuna






"Hoamm"

"Jam berapa ini,mungkin masih jam 5 pagi," gumam pemuda berambut kuning yang masih acak acakan diatas kamar tidurnya.
Diraihnya jam kecil yang sedari tadi berbunyi.

"Kringggggg-kringgg"

"Ahhhhh berisikkk,, padahal ini kan masih jam...Hwaaaaaaa!!! Tidakkk aku terlambatt!!"

Dengan ekspresaitu terkejutnya,dia berlari menuju kamar mandi.
Iya,seorang pemuda yang memiliki rambut kuning dengan mata shapirre nya yang begitu menawan. Naruto, dengan nama itulah dia biasa dipanggil.
Uzumaki Naruto,pemuda tampan dengan tiga kumis di pipi kanan dan kirinya.


***
"Gawat!! Aku terlambatt ,padahal hari ini kan harusnya aku datang lebih awal karena hari ini adalah jadwal piketku. Haaahh"

Gumam naruto lirih di dalam hatinya sambil terengah engah berlari menuju tempat ia belajar.


***
"Kenapa beberapa hari ini Sasuke-kun tak pernah mangikuti pelajaran.
Bahkan jadwal masuk ke sekolah pun bisa dihitung dengan jari.
Akhir akhir ini dia terlihat aneh."


Gadis berambut pink ini selalu merasa cemas, dilihatnya foto seorang pemuda berambut hitam dan bermata onyx.
Dalam hatinya selalu bergumam.
Haruno Sakura, iya itulah namanya. Bermata hijau emerald dan seorang pemuda di foto itu tak lain adalah Sasuke. Pemuda yang selama ini "diperhatikan" oleh Sakura, melebihi perhatianya pada dirinya sendiri.

"Kau kenapa Sakura?? Ini waktunya pelajaran ,bukan jam untuk melamun!!" Gertak seorang guru dengan menggunakan masker menutupi wajahnya dan rambut abu abu yang mendekat ke Sakura.
"Ohh, tidak apa apa Kakashi sensei. Maaf maaf sensei. Akuu.."
***
Naruto berlari sekuat tenaga, melihat jam di tanganya sudah menunjukan pukul setengah 8 pagi.

"Bruakkkk!!"

"Maaf sensei, aku terlambat hari ini. Tadi aku.."

Naruto yang baru tiba langsung berdiri di depan Sensei nya.

"Maaf sensei"

"Kau tau ini jam berapa Naruto? Kau tau ini sudah jam berapa ??"

Pria itu menatap tajam ke arah Naruto.
"Sensei ,aku jelaskan.."

"Keluarr!!"

Belum sempat Naruto menjelaskan, Pria itu lanngsung memotongnya.

"Kalian berdua, Haruno Sakura,Naruto Uzumaki!!Sebagai hukumanya kalian belajar diluar kelas!!"

"Tappi sensei?? Aku kan tidak melakukan kesalahan??"

"Apa kau fikir melamun saat jam pelajaran sekolah itu diperbolehkan Haruno Sakura?"

"Uh-hum" Sakura terdiam, diambilnya buku dan peralatan menulisnya keluar.
Begitu juga dengan Naruto.

***
"Sakura-chan, memangnya tadi kau membuat kesalahan apa sampai sampai pria bermasker itu menghukumu??"
Tanya naruto sembari mengeryitkan kedua dahinya.

"Baka!!!"

"Sakura-chan?? Apa kau marah padaku?? Apa perkataanku menyinggungmu sakura-chan?? Kalau iya aku minta.."

"PLAKK!!!"
Tangan sakura mendarat di pipi Naruto.

"Diam kau baka!! Apa kau tidak bisa diam!! Berhentilah mengurusi orang lain!!!"
Sakura pergi meninggalkan Naruto semdirian. Dengan tamparan panas di pipi Naruto.

"Sakura-chan"

Teriakan Naruto mungkin sudah tak di perdulikan oleh Sakura.

***
"Sasuke-kun"
Gadis ini menyendiri di belakang gudang sekolahanya, dia berdiri termenung. Dengan badan sedikit sempoyongan.
Memandang foto pemuda yang ia 'banggakan' selama ini.

"Brukkkk"

"Sakura-chan"

***

Suasana hening di dalam Uks.
Hanya ada perempuan berambut pirang dengan poni panjang di depan wajahnya hingga menutupi sebagian matanya.

"Bagaimana keadaanmu Sakura??Kau tidak apa apa ??"

"Ino,, sebenarnya apa yang terjadi padaku ?? Dan kenapa.."

"Ssst.. sudah cukup sakura. Sebaiknya kau istirahat. Tadi kau terjatuh dan pingsan di belakang gudang sekolah."

Sakura terdiam,ia sedikit mengingat kejadian itu. Saat ia menangis memandang foto sasuke dan akhirnya terjatuh. Tetapi ia lupa apa yang terjadi setelah itu.

"Syukurlah tadi ada Naruto yang membawamu kemari."

"Naa..naruto??"

Mata sakura membulat. Dalam hatinya berfikir. Hah'Naruto' pemuda yang tadi pagi sempat ia tampar saat hukuman diluar kelas.
Pemuda yang menurutnya paling menjengkelkan dan paling ia benci di sekolah ini. Pemuda yang selalu ingin tau apa yang terjadi padanya, yang selalu dan selalu menyebalkan paling menyebalkan.

"Dimana ia sekarang, ino ?"

"Tadi ia hanya mengantarmu saja. Ia takut kalau kau marah padanya lagi."

"Uhm.. kali ini tolong sampaikan terimakasihku padanya ino. Suruh dia jangan GR!! Ini cuma ucapan terumakasih karna dia telah membawaku kemari"

"Hahaha. Baiklahh Sakura, dasar cerewet!! Yasudah kau istirahat dulu aku mau kembali ke kelas."

Ino pergi meninggalkan sakura. Berjalan menuju ruang kelasnya.

***
" Sakura-chan, semoga kau suka dengan apa yang aku berikan padamu"
Gumam Naruto di dalam hati sembari membawa bingkisan kecil lucu berhias pita pink dengan corak keemasan.

"Aku tak pernah menyerah tentang apa yang aku rasakan padamu sakura-chan, tetapi aku tak ingin kau menjauh dariku hanya karena perasaanku ini. Aku tau kau mencintai sasuke tetapi.."

Naruto berkata di dalam hatinya.
Iya, memang sedari dulu ia mencintai sakura. Sejak pertama mereka bertemu dan belajar bersama.
Tetapi ia sadar, Sasuke Uchiha yang sepenuhnya memiliki hati Sakura.
Sebisa mungkin naruto mencoba mendekati sakura.
Walaupun tak pernah dianggap dan 'dicuekkan' oleh sakura ia tak pernah memperdulikan itu.
Baginya mencintai wanita bukan karena bagaimana kita mendapatkanya tetapi adalah bagaimana kita menjaganya dari kejauhan dan selalu bisa melihatnya tersenyum. Itu adalah cara mencintai tersendiri bagi naruto.

***
"Sakura ,kau yakin sudah bisa pulang sendiri??" Tatap ino dengan raut wajah khawatir

"Iya ino, aku yakin."

"Kau tidak apa sakura? Benar? Kau yakin tak mau pulang denganku?"

"Aku yakin ino. Apakah kau ini mau merehkan Haruno Sakura?"

"Umh.. tidak sakura. Memang kau ini keras kepala."

***

Hembusan angin berlalu. Tampak perempuan berambut pink itu berjalan sendirian. Rambutnya tertiup angin, sungguh indah.
Tetapi rona diwajahnya berganti memerah. Dengan mata terbelalak, ditatapnya sesosok pemuda di depanya.

"Ssa..ssasuke-kun, sasuke-kun"
Dia berlari menghampiri pemuda bermata onyx itu ,yang menatap tajam ke arahnya.

"Sasuke-kun, kau kemana saja. Kenapa akhir akhir ini kau tak pernah datang ke sekolah. Ada apa sasuke-kun??"

Mata emeraldnya semakin terbelalak. Ia memandang wajah pemuda di hadapanya dengan raut wajah penuh kecemasan.

"Hn.. sudahlah!! Kau tak perlu sok peduli denganku. Dengan urusanku.
Kau urus saja urusanmu."
Jawab pemuda itu dengan nada sedikit arogant.

"Sasuke-kun, aku mencemaskanmu. Aku takut kehilanganmu sasuke-kun. Aku"

Belum sempat sakura melanjutkan kata katanya, air mata jatuh dari kedua mata emerald nya.
Dia menggit bibir nya, tak tahan dengan apa yang ia rasakan.
Perasaan tak karuan, antara senang saat ia bertemu sasuke juga kecewa dengan perlakuan pemuda yang ia cintai selama ini.

"Sasuke-kun, aku.. aku mencintaimu. Aku tak ingin terjadi apa apa denganmu,,aku.."

"Sudahlah!! Hentikan semua omong kosongmu itu!!
Apa cinta?? Aku tak mengenal cinta. Sudah cukup kau mengurusi urusanku. Kau pikir aku peduli denganmu??
Hn.. kau menyedihkan"

Pemuda itu perlahan pergi dan menjauh , ia seolah olah tak peduli dengan kehadiran sakura.
Sementara itu, si rambut pink yang termenung dan kecewa mendengar pernyataan sasuke kini tak bisa lagi membendung kekecewaanya.
Di dalam batinya menjerit, kenapa?? Kenapa Sasuke memperlakukanya seperti ini??
Air mata mengucur deras membasahi kedua pipinya. Hatinya hancur tak karuan, pemuda yang selama ini 'ia banggakan' ternyata tak berakhir indah seperti pangeran di negeri dongeng.
Apakah ini yang dirasakan naruto? Sempat terlintas sejenak di benaknya.

***
"Kringggggg"
Jam istirahat berbunyi, tak terasa sudah 2 jam mata pelajaran berlalu.
Dilihatnya kursi yang kosong disebelahnya.

"Dia.. absen lagi, sasuke-kun"

Gumam sakura dalam hati.
Sakura berjalan keluar ruangan. Dia duduk menyendiri,merenungi kejadian kemarin sore sepulang sekolah.

"Kau kenapa sakura-chan ??wajahmu pucat sekali??"

Seorang pemuda berambut kuning Bergegas menghampirinya dengan raut muka cemas.

"Untuk apa kau kemari naruto!! Jangan sok peduli denganku, apa kau mau menertawakanku ?? "

"Sakura-chan, aku tau kau marah padaku. Aku tahu kau tidak suka padaku , tetapi sakura-chan aku tak pernah ada niat untuk menertawakanmu. Aku,"

"Cukup. Baka!! Aku ingin sendiri, jadi aku ingin kau pergi dari sini sekarang!!"

"Sakura-chan, aku hanya ingin memberimu ini" naruto mengeluarkan bingkisan kecil berpita pink lucu ke arah sakura.
"Terimalah sakura-chan, ini sebagai permintaan maafku. Aku benar benar merasa bersalah sakura-chan atas sikapku yang mungkin selalu mengganggumu tapi sakura aku,"

"Sudah cukup baka!! Apa kau tidak dengar aku  bilang apa. Aku tidak butuh itu, aku tidak butuh!"
Sakura berlari menjauhi naruto, dalam hatinya tercipta perasaan yang kacau. Air mata dan air mata menetes di pipinya lagi dan lagi.
Rasanya ia seperti tak punya semangat hidup.

***
"Kenapa sakura selalu membenciku, kenapa sakura tak pernah mau aku dekati?? Apa mungkin aku harus menjauh untuk membuatnya bahagia , apa aku harus belajar melupakanya?? Dan belajar membuka hatiku untuk seseorang yang mencintaiku"
Pertanyaan demi pertanyaan itu yang menyiksa naruto kini.

"Naruto"
Terdengar suara seorang wanita tengah memanggil namanya.
Naruto melihat ke arah wanita itu.

"Naruto,aku ingin berbicara sebentar denganmu"
"Baiklah , ino. Kita bicara di kantin saja ya nanti aku yang traktir ramen ichiraku. Hehehe"
"Hm. Baiklahh"
Mereka berdua berjalan menuju kantin. Tidak biasanya ino memanggilnya seperti ini. Pikir naruto.

"Baiklah naruto. Aku ingin bertanya denganmu tentang sakura. Kau kan teman satu kelasnya, mungkin kau tau apa yang terjadi padanya."
Ino memulai pembicaraan.

"Ino, sebenarnya aku justru ingin menanyakan itu padamu.
Kau kan sahabat dekat sakura-chan,
Sedangkan aku, aku tak pernah bisa untuk berbicara dengan dia,"
Naruto tertunduk sejenak, dikeluarkanya bingkisan yang dibawanya tadi.

"Maksutmu, naruto??"

"Aku rasa, aku perlu mengatakanya padamu ino. Aku tak pernah merasakan cinta sedalam ini, aku benar benar jatuh cinta kepada sakura-chan. Cinta pertamaku. Tetapi aku sadar sakura chan tak pernah mencintaiku, ia mungkin sangat membenciku. Kau tau ino, aku titip ini padamu. Tolong sampaikan ini ke Sakura-chan"
Naruto memberikan bingkisan itu kepada ino,

"Aku akan pergi ino, mungkin dengan ini bisa membuat hidup sakura-chan lebih bahagia. Aku tak mau jadi penghalang dia untuk bersama sasuke"

"Kau mau kemana. Naruto.??"
Ino menerima bingkisan itu dari tangan naruto ,kata hatinya berbicara betapa'romantisnya' pemuda ini. Betapa 'bodohnya' sakura telah menyia nyiakan pemuda seperti ini.

"Aku akan pergi ino, menjauh dari sakura-chan. Aku tak akan menjadi penghalangnya untuk bahagia"

"Naruto. Kau,,"
Naruto seolah tak perduli dengan apa yang diucapkan ino.
Setelah selesai membayar ramen ichiriku ia langsung bergegas pulang.

"Ino,  jangan lupakan pesanku. Aku akan menjaga sakura cukup dari jauh. Agar dia tak merasa terganggu."

***

Langkah demi langkah semakin kencang. Nafas ino terengah engah setelah berlari kencang untuk mencari sakura
'Aku harus cepat' ino bergumam.

***
Gadis berambut pink itu duduk sendirian.
Dibawah pohon seperti namanya.
Ia bersandar ,seakan melepaskan segala yang ia rasakan. Kepenatan dan rasa kekecewaan.

"SAKURAAA!!!"
Mata emerald itu memandang dari mana asal suara itu.

"Ino.. kenapa kau berlari seperti itu?"
Sakura berdiri menghampiri sahabatnya.

"Sakura, aku ingin bertanya padamu . Kenapa kau akhir* ini selalu sedih, kau tak bersemangat sama sekali. Ada apa sakura . Jawab jujur!!"
Ino mengoyak tubuh sakura, sembari menatap matanya.
Sakura terdiam, ia teringat kembali kejadian waktu sore itu.

"Aku, aku bertemu sasuke-kun"
Jawab sakura lirih

"Oh, jadi si brengsek sasuke itu yang membuatmu jadi seperti ini.
Dia menyakitimu??"
Sakura terperanjat mendengar kalimat ino.
"Kau bilang!! Kau bodoh Sakura. Kau mengejar orang yang menyia nyiakanmu dan kau menyia nyiakan orang yang benar benar mencintaimu!!"
Mata sakura membesar, ia tak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh sahabatnya.
"Kau tak tahu bagaimana perasaan Naruto?? Lebih sakit dari apa yang kau rasakan sekarang!!"
Apa ? Naruto ? Sakura semakin bingung

"Naruto..??"

Ino mengambil bingkisan dari sakunya, menyerahkanya pada sakura.
"Ini untukmu"
Sakura menerima bingkisan itu dan ia membukanya secara perlahan,
Ada surat kecil di dalamnya.
"Untuk sakura-chan,
Maaf ya sakura-chan kemarin aku tak berani menungguimu waktu kau di UKS ,aku takut kau masih marah padaku sakura-chan. Oh iya sakura-chan, aki punya hadiah kecil untukmu walaupun nilainya tak seberapa. Sakura chan,aku ingin mengakui perasaanku padamu selama ini. Maaf kalau aku selalu membuatmu jengkel ataupun marah,maaf kalau mungkin aku selalu mengganggumu setiap hari. Tetapi aku ingin mengatakan apa yangku rasakan padamu sakura chan. Aku  benar benar mencintaimu, sangat sangat mencintaimu. Aishiteru sakura-chan, aku selalu ingin melihatmu tersenyum.
Yang akan selalu mencintaimu Uzumaki Naruto"
Betapa kagetnya dia setelah membuka kotak kecil itu.
Cincin?? Sebuah cincin berlian??
Untuk orang sepertiku yang selalu menyakitinya ??
"Naruto.."
*blush*

Sakura terperanjat setelah membaca surat itu, matanya berkaca kaca. Air mata menetes jatuh membasahi surat yang masih dipegangnya
'Betapa bodohnya aku selama ini, betapa bodohnya aku. Aku tak pernah memperdulikan perasaan Naruto. Padahal ia yang selalu memperhatikanku, ia yang selalu mencoba menghiburku. Tetapi aku? Aku selalu menyakitinya  aku terlalu egois aku..' Sakura terdiam
"  sekarang bukan waktunya untuk menangis, cepat susul Naruto!! Ia akan pergi hari ini. Ia bilang kepadaku tidak akan mengganggumu lagi. Dia tak ingin jadi pengganggumu dengan sasuke"
'Sasuke' mendengar nama itu sakura kembali teringat, sasuke ia tidak pernah peduli dengan sakura. Apakah aku menyakiti naruto lebih sakit dari sasuke??
"Cepat susul NARUTO SAKURA!!"
Teriak Ino.

***


Sakura berlari sekuat tenaga.
Jantungnya berdegub kencanf dan nafasnya semakin tak karuan

"Bruak"

"Naruto!!"
Di dobraknya pintu kamar naruto,
Dilihatnya ia sedang mengemasi barang barangnya .

Betao kagetnya Naruto melihat sakura tiba tiba datang menghampirinya.
"Sakura-chan?"

*brukk*
Sakura memeluk naruto,
"Naruto maafkan aku, aku benar benar gadis bodoh. Aku benar benar menyesal naruto, aku selalu mengabaikanmu. Tak pernah menganggapmu. Aku yang selalu menyakitimu. Jagan pergi naruto aku membutuhkanmu."

"Sakuraa-chan"
Mata saphire itu berkaca kaca,
Ia tak tau mengapa perasaanya begitu bahagia.

"Maafkan aku naruto. Aku ingin membuka hari baru bersamamu. Izinkanlah aku untuk menebus kesalahanku"

 "Kau tak pernah salah sakura-chan kau.."

Sakura mencium bibir naruto,
Ia tak peduli dengan apa yang dikatakan naruto.

"Emmmmmp.. sakura-chan"

Suara nafas mereka saling beradu.
Detak pacu jantung pun jadi tk karuan,
Darah berdesir kencang dari ujung kaki ke ujung kepala.

"Naruto kun, jadikanlah aku milikmu hari ini dan selamanya"

"Sakura chan.."

Naruto pun ikut menikmati suasana ini. Leher sakura pun tak ketinggalan jadi sasaran empuknya.
Tanganya pun bergerilya menjamah dua buah gunung yang menarik perhatianya dari tadi.
Nafsu yang tak terhindari menambah hangat percumbuan mereka.
Saling beradu saliva, menyusuri rongga mulut dengan ganasnya,
"Ahh naruto kun.."

Melihat sakura yang bergelinjang penuh kenikmatan rasanya sayang kalau ia menghentikan aktivitasnya sampai disini.

"Aku buka bajumu ya Naruto kun?"

Dengan hati hati ia membuka satu demi satu kancing baju yang dikenakan Naruto,
Keduanya yang saling dilanda nafsu.. saling menikmati apa yang dirasakan.
Sakura menciumi leher sampai dada Naruto, sedikit ia menggigitnya dan Naruto pun merasakan sensasi yang menggelikan.

"Ahh.. sakura chan"

Perlahan lahan naruto menanggalkan baju yang dipakai sakura dari atas hingga ke bawah.

"Kau terlihat seksi sakura chan"

*blush*

Rona di pipi sakura semakin merah,

"Aku buka celanamu ya Naruto kun"
Tangan sakura bergerak membuka celana yang dipakai naruto

"Kau yakin sakura? Kau tak.."

"Ssst.. sudah diam Naruto kun. Sekarang giliranku. Aku mencintaimu"

Sekarang mereka berdua tak memakai sehelai benangpun.
Sakura yang mengambil posisi duduk diatas naruto pun memegang 'kejantanan' naruto dan mengulumnya perlahan.

"Akhhhh.. emffff"

Desahan tak tertahankan itu keluar dari mulut naruto.
Menahan enaknya kuluman dari mulut sakura.
Sejenak sakura memandang ke arah jarum jam,sudah jam 6 sore. Padahal ia tak pernah pulang sekolah sampai jam sesore itu.

"Naruto kun, maafkan aku yang selalu menyakitimu . Aku sadar naruto kun.."

"Sakura, sudahlah jangan kau salahkan dirimu sendiri. Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu"
***

Mereka saling berpagutan lagi.
Tangan sakura mengarahkan 'kejantanan' naruto ke lubang kewanitaanya.

Dengan tetap pada posisi duduk, ia mengarahkn 'benda' itu masuk ke miliknya.

"Ahhhhh naruto kunn,, "
Jerit sakura lirih

"Kau tak apa sakura??"

"Tidak naruto kun"..

*blesshh*

"Ahh,"

Suara desahan nan nikmat keluar dari mulut mereka berdua,

"Sempit sekali sakura chan,rasanya enak sekali" aku belum pernah sakura chan melalukan seperti ini"

"Aku juga naruto kun, aku masih perawan dan sekarang kau lah yang mempunyainya hari ini dan selamanya".

Darah segar mengalir dari batang 'kejantanan' naruto, sebuah darah keperawanan haruno sakura.

"Kau kesakitan sakura chan, biarlah aku yang diatas saja"

Posisi pun berganti kini naruto tepat berada di atas sakura dan tubuh mereka tetap bersatu.
Pelan pelan naruto menggerakkan penisnya.

"Ahhhhhh.."

"Apa ini sakit sakura chan? Aku akan berhenti kalau ini menyakitimu?"

"Pelan pelan naruto kun.."

 Akhirnya naruto pelan pelan mencob memaju mundurkan penisnya.
Rasa sakit pun berlahan menjadi butir butir kenikmatan
Suaraa erangan mereka berdua semakin tak terhingga.

"AHhh shhh, emmffff.. sakura chann akuu mau keluarrrr"

"Aku juga narutoo kunn.. akhhhhhh emmfff"

Teriakan dan erangan mereka mereka berdua tak tertahankan,
Semburan air kehidupan dari kejantanan naruto pun hangat membasahi rahim sakura.

"Di dalam naruto kun?"

"Hm.. aku siap menikahimu Sakura-chan"

Mereka berdua tergolek lemas.

"Maaf Sakura chan, kalau aku tak bisa memuaskanmu . Aku belum pernah melakukan ini sebelumnya aku,"

"Tidak naruto kun, jangan tinggalkan aku naruto kun. Aku ingin kau selalu berada disisiku aku melakukan ini agar kau percaya aku benar benar ingin bersamu naruto kun ."

"Itu tidak akan pernah terjadi sakura chan. Aku janji Sakura-chan"

"Terimakasih Naruto kun, Terimakasih"
Naruto menarik kedua lengan sakura, dipeluknya gadis yang sedari dulu ia idam idamkan kan yang sekarang sudah menjadi miliknya itu.

"Sakura chan, aku antar kau pulang sampai rumah ya."

"Naruto.."

Betapa bahagia sakura, pemuda yang ia kira menjengkelkan dan menyebalkan ternyata adalah sosok yang ia idamkan selama ini..

***

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar disini sebagai seorang dewasa dan bukan BOCAH!!!, Penyertaan Link sangat TIDAK DIPERBOLEHKAN. Terima Kasih